Oleh : Nanik Setyawati
Studi adalah tahap penting dalam hidup untuk memperoleh pengetahuan dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Namun, ada beberapa orang yang memiliki keinginan yang sama untuk memperdalam agama dan spiritualitas mereka. Ini mendorong saya sebagai mahasiswa untuk melakukan dua pekerjaan yaitu menjadi mahasiswa dan sebagai mahasantri di asrama.
Saya mahasiswa semester empat program studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Memasuki dunia perkuliahan menghadirkan banyak pilihan, termasuk perguruan tinggi, jurusan yang diinginkan, dan tempat tinggal selama masa studi.ditambah dengan banyak mahasiswa, terutama anak rantau, yang sering memilih kos atau kontrakan sebagai tempat tinggal mereka. Saya lebih suka menjadi mahasantri di Asrama Unggulan KH. Abu Dardiri Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Walaupun saya telah menyelesaikan pendidikan dasar agama, pilihan saya untuk menjadi mahasantri di asrama didasarkan pada keinginan saya untuk terus belajar tentang agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena saya percaya bahwa, selain dari aspek program dan lingkungannya, asrama ini dapat membantu membentuk individu yang lebih baik dan berakhlak mulia.
Saya merasa sulit untuk membagi waktu antara kuliah dan berasrama pada awalnya, tetapi akhirnya bisa terbiasa dengan ritmenya. Tetap di asrama membantu saya menjadi lebih disiplin dan fokus dalam belajar. Kehidupan di asrama ini penuh dengan kegiatan agama, seperti menghafal Al-Quran, melakukan sholat malam, sholat berjamaah, dan belajar tentang agama. Selain itu, ada juga berbagai kegiatan, seperti pelatihan berbicara di depan umum, cup Dardiri, Mastamaru, dan kegiatan menyenangkan lainnya.
Salah satunya mendapatkan banyak pelajaran tentang akhlak dan budi pekerti. Dengan mengembangkan ahlak dan budi pekerti, seseorang menjadi lebih peduli terhadap sesama, lebih menghormati sesama santri dan asatidz, menjadi lebih sopan dalam berpakaian dan berbicara, dan banyak hal lain yang dapat dipelajari. Saya merasa pengalaman ini sangat berharga bagi saya karena akan memberi saya pelajaran untuk hidup di masyarakat nantinya.
Peran mahasiswa di tengah kesibukan yang ada, dilakukan secara bersamaan antara kuliah dan asrama. Namun demikian, saya dapat dinobatkan sebagai mahasantri teladan dalam beribadah dan lulusan terbaik 2 kategori Ta’lim. Hal ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menantang yang telah mengajarkan saya banyak hal positif. Saya berharap pengalamannya ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk belajar agama, dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kualitas diri mereka sendiri.